Sunday, March 31, 2013

i komang alit juliartha
jadma tuna risajeroning kaweruhan
jadma kelintang tambet saking pondok dangin ring desa Kubu ,Bangli.

me at kertagosa.
jalan-jalan sambil belajar.

Its me!

Pengaruh Cinta Lokasi terhadap Prestasi Belajar Siswa


TUGAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial.
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain. Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.
Dalam sekolah Guru harus mengetahui pusat perhatian siswa pada waktu mengikuti pelajaran dalam kelas. Apakah siswa-siswanya di kelas tekun mengikuti dan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar ataukah tidak. Dari sorot mata atau gerak-gerik mereka dapat diketahui apakah mereka sudah tertuju dan mengikuti dengan baik proses belajar mengajar ataukah malah mengganggu proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat diketahui ketika siswa ditunjuk untuk menjawab atau melakukan perintah guru, akan memberikan jawaban yang salah (dalam arti kurang komunikasi atau konsentrasi) atau terlihat terkejut. Oleh karena itu, apabila terdapat anak didik yang menimbulkan gangguan pada saat kegiatan belajar mengajar, guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku anak didik, misalnya dengan mencoba mengetahui sebab-sebab yang mengakibatkan tingkah laku anak didik yang menyimpang tadi, kemudian berusaha untuk menemukan pemecahannya.
Dan pada kesempatan ini, penulis akan mencoba untuk membahas tentang perilaku menyimpang di kalangan siswa yaitu berpacaran di dalam kelas atau cinta lokasi.
Memang terdengar agak lucu, tapi kalau diresapi, hal ini bisa sangat bermanfaat sekaligus berbahaya bagi siwa. Maka dari itu penulis akan mengkaji dampak positif dan negative pacaran bagi pelajar.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan cinta lokasi ?
1.2.2 Bagaimana dampak positif dan negative dari pacaran bagi pelajar ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu cinta lokasi
1.3.2 untuk mengetahui dampak positif dan negative dari cinta lokasi atau pacaran bagi pelajar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cinta lokasi antar pelajar
Banyak anak muda yang menamakan cinta lokasi adalah sesuatu hal yang istimewa, karena yang dinamakan dengan Cinlok adalah cinta yang dimulai karena suatu hubungan yang timbul dalam sebuah situasi dan tempat yang sama, dimana mereka selalu dipertemukan ditempat tersebut sehingga terjadi yang namanya cinta lokasi. Cinta lokasi itu banyak yang terjadi dikalangan  anak-anak muda tetapi tidak menutup kemungkinan para usia dewasa juga Bisamengalamihaltersebut.
Misalnya saja diruang lingkup kantor, karena sering bertemu dan saling melakukan hubungan dan interaksi maka timbul rasa cinta yang secara tiba-tiba, hal ini wajar terjadi. bahkan banyak orang yang mengalaminya, awalnya cuma rekan kerja biasa di kantor kemudian karena sudah lama mengenal kemudian mereka menjalin asmara. cinta lokasi juga bisa terjadi di tempat sekolah, misalnya anak SMA, mereka menjalin cinta kasih di sekolah, sungguh masa-masa disekolah itu adalah masa yang sangat menyenangkan, apalagi diiringi dengan cinta kasih, tentu saja hal itu akan sulit untuk dilupakan. Masa-masa romance di sekolah biasanya tidak berlangsung lama. mereka menjalin kasih untuk beberapa bulan kemudian itu dikarenakan karena umur mereka yang masih cukup muda untuk menjalani hubungan yang serius,

Cinta lokasi, biasanya berawal dari kebiasaan entah itu dalam tempo singkat ataupun dalam waktu yang lama, yang jelas mereka dihadapkan dalam tempat dan ruang lingkup yang sama sehingga terjadilah dan timbul rasa cinta pada mereka. cinta lokasi biasanya tidak bertahan lama, mungkin disebabkan karena pertemuan yang sangat singkat. hal itu yang membuat masing-masing pasangan tidak saling mengenal terlalu jauh dan terlalu dalam sehingga memicu keretakan dalam suatau hubungan. Mereka yang mengalami cinta lokasi sangat bahagia ketika diawal-awal kisah mereka dimulai, tetapi berakhir kemudian dalam waktu yang tidak lama.

2.2  Dampak Positif dan Negatif Cinta lokasi atau Pacaran bagi Pelajar
Memasuki masa pubertas, remaja mulai mengenal hal baru karena pengaruh perkembangan hormon, yaitu rasa ketertarikan pada lawan jenis. Secara fisik, tubuh mulai mengalami perubahan, baik perempuan maupun laki-laki semakin peduli dengan penampilan mereka. Satu permasalahan yang selalu menguras energi mulai muncul, yakni tentang cinta dan sekolah, Cinta mampu membawa dampak yang baik dan buruk bagi anak sekolah.

Anak sekolah yang masih lekat dengan aturan-aturan. Anak sekolah berarti masih menyandang status siswa, baik siswa Sekolah Menengah Pertama maupun siswa Sekolah menengah Atas. Syukur-syukur orang tua menerapkan kebebasan bertanggung jawab di keluarga. Jika tidak, apa jadinya cinta yang sudah terlanjur ada kepada si dia? Bagaimana ya menyelaraskan antara cinta dansekolah?

Sebagian orang tua ada yang menetapkan aturan “tidak boleh berpacaran sebelum usia tujuh belas tahun”. Hal ini dimaksudkan bukan untuk membatasi pergaulan anak-anak, namun lebih kepada tugas belajar si anak pada usia sekolah yang tidak ingin terabaikan. Idealnya kehadiran sang kekasih akan menjadi sesuatu penyemangat untuk diri Anda. Bisa menjadi bahan perhatian, jika kehadiran sang kekasih membawa perubahan ke arah yang baik, maka cinta yang dialami adalah cinta yang positif. Cinta semacam ini sudah sepantasnya untuk diteruskan. Mengerjakan tugas bersama dengan sang kekasih hati, bertukar pikiran seputar permasalahan pembelajaran di sekolah serta saling menyemangati untuk menjadi yang terbaik. Jangan sampai perasaan yang amat istimewa itu justru menjauhkan dari yang namanya prestasi.

Karena jika keadaannya seperti ini barangkali jalur cinta yang dilalui berada pada jalur cinta yang salah. Untuk permasalahan yang satu ini ada baiknya meninjau kembali perasaan cinta kepada si dia. Untuk apa jika seandainya perasaan cinta tersebut justru tidak bisa menjadi penyemangat untuk menjadi lebih baik? Bukankah cinta yang indah diharapkan mengukir prestasi yang indah pula? Perasaan cinta sampai kapanpun tidak akan pernah salah, namun barangkali pemahaman akan cinta yang salah dalam pelaksanaannya. Tinggal bagaimana menyikapinya.

Jika melihat pergaulan remaja pada zaman sekarang, penanaman ilmu dari keluarga sudah sepantasnya diterapkan oleh orang tua. Sebagai orang tua juga harus bijak melihat dan memperhatikan perkembangan remaja. Mengekang terlalu keras juga pada akhirnya berdampak tidak baik untuk anak. Ketika anak sudah mengenal cinta di bangku sekolah, biarkan mereka menikmati rasa tersebut. Namun ada batasan-batasan yang mesti diberikan. Semisal, tidak boleh pulang lebih dari jam sembilan malam, nilai pelajaran sekolah harus tetap bagus atau bahkan boleh mengenal cinta namun harus rangking di sekolah. Memperhatikan siapa teman-teman bermain anak, di lingkungan permainan yang seperti apa, ini penting dilakukan agar remaja tidak salah pergaulan. Ketika orang tua memberi kepercayaan dan kebebasan, maka jagalah dengan baik. Nah, sudah bisa untuk menyelaraskan antara cinta dan sekolah kan? Cinta tetap berjalan, prestasi juga tetap cemerlang.
           
Bagi kita, pacaran memiliki dampak positif maupun negative

1.   Prestasi Sekolah
Bisa meningkat atau menurun. Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka.


2.   Pergaulan Sosial
Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya (saudara, teman, keluarga, dan lain-lain).
Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku).
3.   Mengisi Waktu Luang
Bisa tambah bervariatis atau justra malah terbatas. Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif (ngobrol, nonton, makan, dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.
4.   Keterkaitan Pacaran dengan Seks
Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman. Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umunya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan yang berlebihan.
5.   Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres
Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus diduga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini. Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitman yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya.
6.   Kebebasan Pribadi Berkurang
Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebih terbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.
7.   Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung
Hubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati) yang terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan aman, nyaman, dan terlindungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat seseorang menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang kondusif baginya melakukan hal-hal positif
















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Banyak anak muda yang menamakan cinta lokasi adalah sesuatu hal yang istimewa, karena yang dinamakan dengan Cinlok adalah cinta yang dimulai karena suatu hubungan yang timbul dalam sebuah situasi dan tempat yang sama, dimana mereka selalu dipertemukan ditempat tersebut sehingga terjadi yang namanya cinta lokasi.
3.1.2
1.   Prestasi Sekolah
Bisa meningkat atau menurun. Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka.
2.   Pergaulan Sosial
Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya (saudara, teman, keluarga, dan lain-lain).
Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku).
3.   Mengisi Waktu Luang
Bisa tambah bervariatis atau justra malah terbatas. Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif (ngobrol, nonton, makan, dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.
4.   Keterkaitan Pacaran dengan Seks
Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman. Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umunya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan yang berlebihan.
5.   Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres
Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus diduga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini. Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitman yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya.
6.   Kebebasan Pribadi Berkurang
Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebih terbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.
7.   Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung
Hubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati) yang terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan aman, nyaman, dan terlindungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat seseorang menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang kondusif baginya melakukan hal-hal positif

3.2 Saran
Jika melihat pergaulan remaja pada zaman sekarang, penanaman ilmu dari keluarga sudah sepantasnya diterapkan oleh orang tua. Sebagai orang tua juga harus bijak melihat dan memperhatikan perkembangan remaja. Mengekang terlalu keras juga pada akhirnya berdampak tidak baik untuk anak. Ketika anak sudah mengenal cinta di bangku sekolah, biarkan mereka menikmati rasa tersebut. Namun ada batasan-batasan yang mesti diberikan. Semisal, tidak boleh pulang lebih dari jam sembilan malam, nilai pelajaran sekolah harus tetap bagus atau bahkan boleh mengenal cinta namun harus rangking di sekolah. Memperhatikan siapa teman-teman bermain anak, di lingkungan permainan yang seperti apa, ini penting dilakukan agar remaja tidak salah pergaulan. Ketika orang tua memberi kepercayaan dan kebebasan, maka jagalah dengan baik. Nah, sudah bisa untuk menyelaraskan antara cinta dan sekolah kan? Cinta tetap berjalan, prestasi juga tetap cemerlang.

Babad Dalem Tarukan


BABAD DALEM TARUKAN
Dimulai dari kisah Mpu Danghyang Kepakisan yang merupakan putra dari Mpu tantular yang ke empat.  Beliau adalah Guru  Mahapatih Amengku Bhumi Majapahit yang bernama Gajah Mada. Atas jasa-jasa gurunya tersebut, Gajah Mada mengangkat putra –putra beliau untuk menjadi adipat di daerah- daerah yang baru di taklukkannya. Putra – putra Dang hyang Kepakisan ini adalah :
1.      Dalem Wayan dijadikan adipati di Blambangan
2.      Dalem Made dijadikan adipati di Pasuruan
3.      Dalem Nyoman Putri diangkat di Sumbawa
4.      Dalem Ketut yang bergelar  Sri Kresna Kepakisan dijadikan adipati di Bali
Dalem Ketut Sri Kresna Kepakisan ke Bali pada tahun 1352, beliau ke Bali disertai aryeng Kadiri yang bergelar Arya kepakisan ( Nyuh Aya ), dan disertai pula para  Bujangga Waisnawa sebanyak 3 orang yaitu :  Hyang Subali berasrama di Besakih, Hyang Aji Rembat di Taman bali, Hyang Kuning.
Setelah sampai di Bali beliau beristana di Samplangan, bekas kemahnya Gajah mada. Dalem mempersunting putri Gajah Para. Dari pernikahan tersebut Beliau memperoleh putra :
1.      Dalem Arga Samprangan ( dalem ile )
2.      Dalem Tarukan
3.      Dalem istri Sukanya
4.      Dalem Ketut Ngulesir
5.      I Dewa Tegal besung
Dalem Arga Samprangan menggantikan ayahnya menjadi Adipati Bali, yang juga berkeraton di Samprangan. Dalem taruk berpuri di Pejeng. Sedangkan Dalem ketut suka mengembara dan berjudi sehingga diberi julukan Dalem Ketut Ngulesir yang nantinya menjadi Dalem Gelgel dengan putranya yang bernama Dalem Waturenggong.
Sekarang kita menginjak tentang kisah Ida Dalem Tarukan.  Beliau memiliki anak dari beberapa istri antara lain :
1.      I Dewa Bagus Dharma atau  I Dewa Gede Muter ( Ibu Dedari Lempuyang )
2.      I Gusti Gde sekar dan I Gst. Gde Pulasari 
( Putri Igusti Poh Landung Bernama Gsti. Luh Kwanji)
3.      I Gst. Gede Balangan dan I Gst. Luh Wanagiri (Ni Luh Made Sari: putri dukuh Darmaji )
4.      I Gusti Bandem ( Jro Sekar : putri Dukuh Bunga )
5.      I Gst Gde Belayu ( Jro Belayu : putri mekel belayu )
6.      I Gusti Dangin ( Jro Dangin  )
7.      Rakyan Kuda Penandang Fajar ( anak angkat Ida Dalem dari Blambangan )
Jadi, total Ida Dalem Tarukan memiliki putra yakni 7 Putra dan 1 putri kandung, serta 1 putra angkat.
Dikisahkan ketika Kuda Penandang Fajar sakit keras karna terlalu memikirkan gadis pujaannya yang bernama Dewa Ayu Muter yang tiada lain adalah putri dari Kakak Dalem Tarukan yakni Dalem Arga Samprangan. Lalu Dalem Tarukan mengucapkan janji kepada Kuda Penandang Fajar, jika dia sehat kembali maka Ida Dalem akan mempersatukan anak angkatnya tersebut dengan wanita idamannya.  Tak disangka Kuda penandang Fajar sehat, sehingga Ida Dalem harus membayar janjinya. Akhirnya Dewa Ayu Muter akan diajak nikah secara Gandarwa Wiwaha. Berita dilarikannya Dewa Ayu Muter terdengar oleh Dalem Samprangan , Beliau sangat marah pada adiknya Dalem tarukan , seketika itu pula melesat Pusaka Dalem Samprangan yang bernama Keris Tanda Langlang mengejar 2 orang yang sedang kasmaran tersebut. Tiba- tiba keris tersebut menusuk Kuda Penandang Fajar hingga meninggal di tempat diluar istana tarukan. Dewa ayu Muter pun juga ikut  Mati ditikam  keris pusaka tersebut. Dengan adanya pelarian kedua sejoli tersebut dan juga kematian dewa ayu Muter , dalem Samprangan sangat marah dan akan menyerbu puri Tarukan untuk menghukum adiknya. Dari sinilah kisah perjalanan/pelarian Dalem Tarukan dimulai , Beliau akhirnya tiba di pasraman Dukuh Pantunan. Beliau menceritakan kisah yang telah terjadi terhadap Beliau. Kebaradaan Ida Dalem Tarukan diketahui oleh Prajurit Samprangan , seketika itu pula Ida Dalem lari daan bersembunyi di semak-semak jali jawa dan pohon biu gedang saba. Prajurit Samprangan mengejar dan melihat diatas pohon pisang dang saba ada kedis titiran dan di semak-semak jali jawa kedis puuh mencari biji jali jawa. Sehingga prajurit Samprangan mengambil kesimpulan, tidak mungkin Ida Dalem bersembunyi di semak-semak tersebut, sebab burung puyuh dan burung perkutu asik berada di semak-semak tersebut. Selamatlah Ida Dalem Tarukan, dan Beliau mengeluarkan Bhisama yakni sentana Beliau tidak boleh memakan kedis puuh, kedis titiran, biu dang saba dan juga jali jawa, sebab mereka telah menyelamatkan Ida Dalem Tarukan.
Setelah beberapa hari dalam perjalanan , akhirnya Ida Dalem Tarukan sampai di wilayah Bubung Tegeh dengan penguasanya yakni I Gusti Ngurah Poh Landung. Disini Ida Dalem berkeinginan pergi ke Jawa, tapi Ida Dalem masih ragu dan Beliau selalu teringat akan anaknya yang ditinggal masih di dalam kandungan di Puri.  I Gusti Poh Landung sangat sedih mendengar cerita Ida Dalem, dan Gusti Poh Landung akhirnya mencarikan Ida Dalem tempat persembunyian yang aman , yakni Hutan Bunga ( Janggala Sekar ). Selang beberapa lama Ida Dalem tertarik dengan putri I Gusti Poh Landung. Dan akhirnya Gusti Poh Landung mempersembahkan putrinya yang bernama Ni Luh Gusti Gwaji sebagai tanda bakti beliau terhadap Ida dalem. Dari pernikahan ini , lahirlah putra Ida Dalem yang bernama I Gusti  Gede Sekar dan I Gusti Gede Pulasari.
Sementara itu istri Dalem yang pertama yang Beliau tinggal di Puri Tarukan ( pejeng ) telah melahirkan putra yang bernama I Dewa Gede Muter.
Selang beberapa tahun, Ida Dalem menikah lagi dengan putri Ki Dukuh Darmaji bernama Ni Luh Made Sari. Dari Istri beliau yang ketiga ini lahir putra dan putri dengan nama I Gusti Balangan dan Ni Gusti Luh Wanagiri.
Demikianlah Ida Dalem Tarukan bersama 2 orang istri dan 4 orang putrnya hidup dengan aman dan tentram di pasraman Bunga dan dihormati oleh masyarakat sekitar termasuk perbekel Beliau seperti : I Gusti Ngurah poh Landung, Ksatria I Dewa Ngurah Kubakal, I Gusti Ngurah Pande dan I Gusti Agung Bekung. Hormat dan bakti masyarakat semakin bertambah setelah Ida Dalem Tarukan madeg Bhujangga. Akan tetapi ., Ida Dalem meminta kepada para perbekel Beliau untuk tidak memanggil Beliau dengan Cokorda I Dewa Agung, cukup panggil dengan nama I Gusti ataupun Jro ( nyineb wangsa),hal ini dikarenakan agar tidak diketahui dan dikenali oleh prajurit Samprangan.
            Diceritakan Ida Dalem Tarukan kembali mengambil istri yakni Jro Sekar ,putri dari dukuh Bunga. Dan melahirkan putra yang bernama I Gusti Bandem. I Gusti Agung Bekung , perbekel di Bancang Sidem ( sekarang Bangkyang Sidem ) mengahaturkan seorang putri kepada Ida dalem untuk dijadikan istri. Dari perkawinan ini melahirkan I Gusti Belayu dan I Gusti Dangin.
            Akhirnya persembunyian Ida dalem di Pasraman Bunga diketahui oleh pasukan Samprangan, Ida Dalem pun pergi bersama anak-anak Baliau menuju ke Mekahan .Beliau beristirahat selama 1 hari dan langsung bergegas pergi ke Sekardadi, setelah itu Beliau melanjutkan perjalanan menuju kintamani tepatnya di Desa Panarajon. Ida Dalem melanjutkan perjalanan ke Utara menuju Balingkang. Setelah beberapa hari beristirahat dan ngaturang bakti ring Balingkang , Ida Dalem pergi menuju daerah Sukawana. Di Sukawana Beliau bertemu dengan Dukuh Pasek Dharmaji dan Beliau meminta beras yang dibawa Dukuh Darmaji ( takilan beras ) sebab anak Beliau terutama Gusti Wanagiri lapar. Setelah memakan Beras tersebut, perut Gusti Luh Wanagiri Sakit dan akhirnya Ida seda.  Layon Gusti Wanagiri kependem ring Pucak Giri Mangu ( Pucak Penulisan sekarang ) meulu ke pascima ( kebarat). Sampai sekarang pun sentana Ida tetap berhulu kebarat dalam proses penguburan maupun ngaben. 3 bulan Ida Dalem Tarukan berada di Sukawana ,dengan didampingi oleh pengabih Beliau yakni Pasek Jati Tuhu, Pasek Keban, dan Pasek Sukawana.
            Diceritakan Prajurit Samprangan mengetahui persembunyian Ida Dalem di Sukawana. I Dalem bersama Putra-putranya pergi menuju Desa Panek, lalu ke desa Eban, kemudian sampailah Beliau di sisi laut Temakung. Perjalanan Beliau lanjutkan ke timur yakni ke desa Carutcut. Ida Dalem sangat bahagia berada di Desa Cerutcut. Karna makmurnya serta kayanya Desa tersebut, akhirnya Ida dalem Tarukan memberi nama Desa Cerutcut dengan nama Desa Sukadana ( karangasem ) .
Setelah beberapa lama , Ida Dalem berkeinginan untuk kembali ke Sukawana untuk mengadakan upacara palebonan  Ni Gusti Luh Wanagiri. Tersiar kabar bahwa Ida Dalem Samprangan telah meninggal, terasa aman bagi Ida Dalem Tarukan meski Beliaupun merasa sedih dengan kepulangan Kakak kandungnya tersebut ke Dunia Swarga.
Setelah melakukan palebonan , Beliau kembali menuju ke Bubung Tegeh. Disinilah Ida dalem tarukan ingin kembali ke puri Tarukan untuk melihat anaknya yang telah ditinggalkannya dahulu. Namun tidak dibenarkan oleh I Gusti Poh Landung. Akhirnya Beliau menuju ke Desa Sidaparna. Sempat beberapa lama tinggal di Sidaparna, Ida Dalem pindah menuju ke Wetaning  Giri Penida ( pulasantun). Disini Ida dalem membuat pelinggih untuk Ida memuja. Ida Dalem dengan tekun melaksanakan kebujanggaannya. Hingga akhirnya Beliau banyak memiliki sisya yang mencakup Carangsari, catur, Di Ponjok Batu, di Carutcut , Sukadana dll. Namun meskipun Beliau sudah madeg jadi Bhujangga, beliau tetap bertani di sawah. Hingga akhirnya pada suatu ketika, Beliau bertemu dengan anaknya I Dewa Gede Muter yang sedang mencari ayahnya dengan ciri ciri, mewibawa, sakti dan selalu memakai saput poleng ten matepi.
Dengan berkumpulnya semua anak Ida Dalem Tarukan, hilanglah keinginan Beliau untuk kembali ke Puri Tarukan.
Pulasari, sebuah Desa yang berada di kecamatan Tembuku , kabupaten Bangli, memang telah dipilih dalam kisah sejarah Dalem Tarukan yang dengan tekun menjalani dharma Kabhujanggaan, untuk menjadi tempat tinggal atau purinya yang terakhir. Hingga akhiranya Ida Dalem tarukan lebar pada Wrespati Ukir nuju panglong ping Sapta, sasih kedasa.
Upacara palebon ( Sasih Jesta tenggek kalih rahinane soma paing warigadian pancami keresna paksa ) disiapkan oleh anak-anak serta pengabih – pengabih Beliau. Setelah acara pelebon selesai , dilanjutkan dengan acara Atma Wedan ( peroras). Penyelenggaraan ini juga dipuput oleh Dukuh Bunga, Dukuh Jati Tuhu dan Dukuh Pantunan. Kali inipun , masyarakat pasisian Ida Dalem Tarukan datang berduyun-duyun membawa aturan ( persembahan ) masing- masing . Ida Surya Lina demikian sebutan yang bergema di masyarakat
Banyak sekali uang ( pis bolong ) serta nasi . anak- anak beliau akhirnya membagikannya kepada panjak Beliau. Namun masih banyak terdapat uang dan juga nasi . Hingga akhirnya atas perintah I Gusti Pulasari dan I Gusti Gede Sekar, uang yang sudah busuk serta gempel kadi talenan dan nasi tersebut dibuang di sungai sehingga nama sungai tersebut disebut dengan Tukad Bubuh dan juga Tukad Jinah yang alirannya sampai di Gel-gel . Dalem gel-gel pun akhirnya mengetahui perihal tentang kematian kakaknya, dan tentang keberadaan keponakan –keponakan Beliau di pegunungan. Hingga akhirnya Beliau mengirim utusan untuk meminta agar para Putra Dalem Tarukan kembali ke Puri. Namun Putra Dalem Tarukan tidak berkenan dan tetap tinggal di Dusun sesuai dengan Bhisama Ida Dalem tarukan agar diam dan tinggal di Desa untuk memperhatikan serta memelihara pura-pura dan peninggalan –peninggalan Beliau di Pulasantun dan sekitarnya. Sampai 3 x utusan dalem gel-gel mendatangi Putra Dalem tarukan, hingga akhirnya terjadi pertempuran antara Para putra Dalem Tarukan dengan prajurit Gel-gel akibat penolakan Putra dalem Tarukan yang dianggap sebagai pembangkangan terhadap perintah raja. I Dewa Bagus Dharma meninggal dalam peperangan ini. Akhirnya Para Putra dalem menyerah , dan bersedia kembali ke Puri.setelah sekian lama, para Putra Dalem Tarukan mohon untuk kembali ke pulasantun ( pulasari) dan bertempat tinggal disana.
Dalem Tarukan terkenal dengan jiwanya yang merakyat dan setia pada janji. Banyak bhisama beliau yang sampai saat ini masih ditaati oleh pratisentana Beliau. Seperti tidak boleh makan telur dan daging burung puyuh, burung titiran ( perkutut) , jawa-jali ( biji-bijian) dan juga biu dang saba. Hal ini karena pada waktu Ida Dalem dikejar oleh pasukan Samprangan beliau bersembunyi di rerimbunan pohon jali-jali dan biu dang saba, ketika itu hinggap juga burung titiran dan burung puuh mencari makan disemak jali-jali. Melihat kejadian tersebut, pasukan Samprangan merasa tidak curiga kalau Ida Dalem Tarukan bersembunyi disana, sebab burung-burung tersebut dengan gembiranya hinggap dan memakan biji jali-jali. Atas kejadian itulah Ida Dalem Tarukan terselamatkan dan Beliau mengeluarkan bhisama bahwa pratisentana Beliau tidak boleh memakan burung tersebut diatas serta jali-jali dan biu dang saba.
Bagi prati sentana Ida Dalem Tarukan , juga tidak diperbolehkan makan daging menjangan atau kijang sesuai dengan bhisama Ida Dalem , sebab , ketika I Dewa Bagus Dharma msaih keci, ketika itu Sang Ibunda telah kembali ke SwargaLoka, si Kijanglah yang memberikan susunya kepada I Dewa Bagus Dharma.
Banyak lagi hal – hal yang menyangkut tentang diri serta bhisama Beliau. Hingga akhirnya Dalem Gelgel memberikan panugrahan kepada pratisentana Dalem Tarukan ( kakak dalem Gelgel ) , bila ada yang seneng dengan ilmu kawikuan, boleh madeg Bhujangga sebab Dalem merupakan sentana dari Mpu Kepakisan . Dan ketika ada upacara atiwa-tiwa, diperbolehkan upacaranya seperti upacara layaknya seorang raja, karena Dalem Tarukan merupakan sentana dari raja Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan ( memakai lembu ireng dan meru tumpang 7).
Demikian sejarah singkat mengenai kehidupan Ida Dalem Tarukan yang penuh dilema. Semoga tulisan singkat ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi pratisentana Ida, untuk mengambil hikmah dari perjalanan Ida Dalem Tarukan

.